Fotografi berasal dari kata kata dalam bahasa Yunani, Phos (Fos) yang berarti cahaya dan Graphe (Grafo) yang berarti menggambar. Jadi bila dilihat dari asal katanya Fotografi berarti menggambar dengan menggunakan cahaya. Secara umum berarti Fotografi adalah proses merekam atau memfoto suatu objek dengan merekam cahaya yang terpantul dari objek itu dan diteruskan ke media perekam yang peka terhadap cahaya. Tanpa cahaya tidak dapat dilakukan proses fotografi. Dalam proses Fotografi diperlukan alat yang bernama kamera.
ANATOMI KAMERA
- View finder, berfungsi sebagai jendela untuk melihat obyek yang akan difoto.
- Shutter speed, untuk mengatur kecepatan membuka dan menutupnya rana.
- Skala ASA film, menunjukkan asa film yang dipakai.
- Shutter release, untuk menembak secara manual.
- Shutter release otomatis, timer 10s
- Tuas untuk memajukan film
- Tuas untuk menggulung film
- Lubang untuk memasukkan kabel sinkronisasi flash
- Tombol pelepas lensa, untuk melepas dan memasang lensa.
- Flash hot soe, untuk tempat dudukan flash
- Film counter, angka yang menunjukkan jumlah film yang sudah terpakai
- Tombol pelepas film
- Cermin pemantul bayangan ke view finder
- Rana, fungsinya membuka dan menutup pada saat shutter release ditekan
SEGITIGA ASA - DIAFRAGMA - SPEED
ASA/ISO adalah kepekaan film/sensor pada kamera terhadap cahaya. Semakin besar angka pada ASA/ISO semakin peka terhadap cahaya, begitu juga sebaliknya. Angka pada ASA/ISO adalah 25, 50, 100, 200, 400 dan seterusnya adalah kelipatan dari angka tersebut.
Apabila kita menggunakan ASA/ISO dengan angka yang kecil maka dalam proses foto kita membutuhkan cahaya yang banyak, karena kurang peka terhadap cahaya, tetapi hasilnya dari foto ini sangat halus terutama jika ingin dilakukan perbesaran pada foto. Sebaliknya bila mengunakan ASA/ISO yang besar, proses pemotretan dapat dilakukan di ruangan, atau diruangan yang terdapat sedikit cahaya. Namun hasil foto kurang baik apabila dilakukan perbesaran.
SPEED
Adalah pengaturan seberapa lama cahaya masuk ke dalam kamera. Angka yang terdapat di kamera adalah B 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, misalnya kita menggunakan speed 2 berarti speed yang kita gunakan adalah ½ (dalam satuan 1/x). Semakin besar speed yang kita gunakan, gambar yang dihasilkan akan terlihat diam (seperti foto pelari yang sedang sprint) bila kita menggunakan speed yang rendah maka gambar yang dihasilkan terlihat seperti garis (seperti foto air mancur yang terlihat garis).
DIAFRAGMA (f)
Diafragma adalah besar nya bukaan lensa yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kamera. Angka yang biasanya tertera untuk diafragma adalah 1,4 - 2,8 - 4 - 5,6 - 8 - 11 - 16 dan 22. Angka yang besar menunjukkan bukaan diafragma yang kecil dan angka semakin kecil maka bukaan diafragma menjadi besar. Misalnya kita menggunakan f/2.8 berarti cahaya akan banyak masuk ke dalam kamera, objek yang menjadi focus detail dan background menjadi blur. Jika kita menggunakan f/22 bukaannya akan sempit, cahaya sedikit masuk ke kamera dan focus dan background menjadi detail.
CABANG CABANG FOTOGRAFI
- Fotografi alam
- Fotografi Satwa
- Fotografi Dokumen
- Fotografi Jurnalistik
Berdasarkan Gaya Fotografi
- Fotografi Panning
- Fotografi Makro/Mikro
- Fotografi Impact
- Fotografi Infra Red
- Fotografi Lomo
LOGIKA KERAN AIR
Logika keran air adalah perbandingan antara Diafragma, Shuter, Iso dalam proses penangkapan objek (fotografi). Cahaya diibaratkan sebagai air, ember sebagai kamera, hasil dari foto itu adalah air yang tertampung di kamera, shutter di ibaratkan sebagai kecepatan pembukaan keran, aperture sebagai besarnya keran yang dibuka dan iso sebagai alat penyaring yang ada di keran.
SELECTIVE FOCUS